Saat
hati benar-benar merasakan rasa sayang dan cinta kepada seseorang dan memang
ada sesuatu hal yang yang tidak mungkin kamu menceritakannya kepada orang lain
dan tidak dapat ungkapkan karena tidak akan ada satu orang yang merespon. Rasa
ini benar-benar nyata tetapi aku tidak bisa
mengungkapkannya sama kamu, lagi. Lagi?, ya lagi karena dulu aku pernah
mengatakannya kepadamu. kita pernah mempunyai cerita.
Cerita ini berawal dari saat aku
menginjakan kaki di perkuliahan, saat aku mempunyai niat tak akan melihat cinta
dan menyentuh pria. Karena sakit dimasa lalu. Disitu kekuatan Tuhan yang
menjadikannya berbanding terbalik. Aku mengenal cinta,dan kamu hadir dalam
hidupku. Berawal dari teman, hingga
kurasakan rasa yang berbeda.
Saat
awal ospek aku berkenalan dengan seorang gadis mungil, sebut saja dia rui,
dia orang pertama yang aku kenal dan menjadi teman pertama ku, walau kita tidak
satu kelompok namun dia tetap aku anggap sebagai teman dekatku. Perkenalan
kedua ku, diparkiran kampus dengan seorang pria sebut saja dia el. tidak ada
rasa curiga dari aku. Kamu mulai pertemanan denganku, kamu mengirim pesan
kepadaku tentang kegiatan ospek dan itu masih wajar. Sampai akhirnya pembagian
kelas, dan aku tahu kalau kita satu kelas. Kita semakin dekat. Sampai hal ini
tercium oleh teman-teman kita. Banyak dari teman-teman yang tidak menyetujui
kalau aku dekat dengan el. Aku tahu kalau dia pemain cinta, pernah aku coba
untuk ikuti apa yang teman-teman mau untuk menjauhinya. Tetapi aku tidak bisa
membohongi perasaanku, dan hati kecilku berbicara setiap orang bias berubah dan
berhak mendapatkan kesempatan. Hingga akhirnya aku putuskan untuk tak lagi cuek
dengannya, aku tetap berhubungan dengannya dan walau tanpa status.
Hingga
pada suatu hari aku mulai sadar kalau rui teman ku tak lagi kulihat dia
dikelas, dulu aku sering menyapanya tetapi sekarang aku tak pernah melihat dia
lagi, aku coba untuk menanyakan keadaan dia sekarang pada teman-temannya, info
yang aku dapat kalau rui sakit. Dan suatu hari, el mengirim pesan keponselku,
dia bertanya tentang akun fb ku. Setelah aku berteman dengannya difb, disitu
aku mulai goyah untuk tetap menjalin hubungan dengannya. Ternyata dia pacar temanku,
el berpacaran dengan rui. Hingga aku tau dari photo-photo difb rui ternyata dia
memang sedang sakit dan dirawat dirumah sakit, dan el dengan setia menemaninya,
aku bahagia kalau dia bahagia, aku sayang rui aku juga sayang el, aku ikhlas merasakan
sakit karena memang rui lebih membutuhkan el daripada aku, karena pada saat itu
rui sedang butuh seseorang untuk menemani dan menyemangati, menurut ku. Karena
itu, aku berniat untuk meluruskan lagi perasaanku, untuk tidak banyak berharap,
biarkan aku menjadi teman, tidak lebih. Walau kecewa dan sakit hari ini kenapa
tidak kalian beritahu aku dari awal pertemuan kita. Walau begitu aku tetap
dekat dengan el sebagai teman.
Memang
tidak dapat dipungkiri rasa ini berbeda, rasa ingin tahu tentang hubungan
mereka pun lebih, hingga aku cari tahu walaupun itu hanya dari fb. Mereka
memang pernah putus namun nyambung lagi. Setelah berapa lama berselang aku tau
kalau mereka putus, dan benar-benar putus. Hubungan ku dengan el tetap berjalan
baik, hingga entah bagaimana aku mencoba untuk lebih dekat lagi dengan dia.
Pada suatu hari dia menyatakan rasa cinta nya dan meminta aku menjadi
kekasihnya, jujur pada waktu itu aku tidak langsung menjawab. Seminggu kemudian
aku menjawab nya, akuterima dia menjadi kekasiku. Ada beberapa a;asan kenapa
aku terima dia. Karena aku tahu dia ingin berubah menjadi seseorang yang lebih
baik, aku tidak peduli dengan image aku yang menjadi jelek dimata orang karena
aku ingin buktikan kesemua bahwa elorang baik dan tidak seperti yang mereka
fikir. Aku ingin menjaganya. Tulus rasa ini, dan dia orang yang selalu
menyemangati aku saat temanku tak ada buat aku. Dia yang menemaniku. Selama aku
menjalaninya bersama dia, teman-teman ku tahu, mereka semua tahu.
Perasaanku
semakin hari merasa takut kehilangan dia. Satu bulan, dua bulan ku lalui
bersama dia, masuk bulan ke 3 entah kenapa hal yang aku takutkan ternyata
terjadi, mungkin firasat atau entahlah aku tak tahu. Pagi hari saat aku menemui
nya dia mengucapkan kata putus. Memutuskan hubungan kita, tidak ada kesalahan
tidak ada pihak ke 3. Padahal saat kuterima cinta mu, kamu yang bilang padaku
“ga usah cari TTm an buat cadangan lah atau apalah”. Kamu yang selalu bertanya
sama aku “ kamu gak punya selingkuhan kan? Aku takut kamu selingkuh”. Tapi
dengan mudahnya kamu melepas aku. Perjuangan ku untuk mempertahankanmu, dimulai
dari aku rela kamu sama rui,aku ga perduli kata-kata orang tentang kamu, aku
pilih kamu. Sakit, kecewa semua campur jadi satu.tapi aku yakin mungkin memang
benar tulang rusuk tidak akan tertukar dengan pemiliknya, mungkin memang aku
bukan tulang rusukmu. Aku tahu alas an kamu baik untuk melepasku, karena kamu
ga mau menyakiti aku, kamu menjaga aku dengan caramu itu. Tetapi apa memang aku
akan aman dengan kamu ninggalin aku? Diluar sana..? semoga kamu tidak
menyesalikeputusanmu itu bila aku tidak bisa menjaga diriku sendiri seperti apa
nasihatmu yang kamu beri waktu itu.
Tetapi
itu dulu, semua itu adalah masa lalu aku, diary masa laluku. Kini aku tidak
perduli dengan semua masa laluku, hanya sekedar ingin berbagi dengan yang lain.
Sekarang aku sudah mempunyai kisah baruku dengan seseorang yang baru yang
mengisi hari-hari ku. Aku kamu suatu hari akan mempunyai pasangan masing-masing
yang akan menemani kita sehidup semati. Hanya dengan buku ini aku dapat
mencurahkan semuanya, karena percuma saat aku menceritakan ini kepada teman, sahabat
atau siapapun itu mereka tidak akan pernah bisa tahu apa yang aku maksud, dan
bagaimana perasaanku. Aku tidak butuh seseorang pendengar baik, yang aku
butuhkan seseorang yang sepaham denganku. Lewat tulisan ini, hanya Tuhan dan
Tulisan ini yang mengerti.